IPIEF mengumumkan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi

March 11, 2018, oleh: superadmin

[su_dropcap]Y[/su_dropcap]ogyakarta—Baru-baru ini, International Program for Islamic Economics and Finance telah menyelenggarakan acara bernama “IPIEF Students Award 2018”, yang dimaksudkan untuk memberikan penghargaan bagi siswa yang memiliki prestasi besar baik di bidang akademik dan non-akademik. Penghargaan ini akan menjadi penghargaan mahasiswa pertama yang diadakan oleh IPIEF karena belum pernah dilakukan bertahun-tahun sebelumnya.

Dimas Bagus Wiranatakusuma, Ph.D, menekankan bahwa tujuan utama dari agenda ini adalah untuk mendorong siswa IPIEF untuk berpartisipasi aktif dalam banyak kompetisi akademik sehingga meningkatkan prestasi intelektual mereka. “Agenda ini diadakan untuk pertama kalinya dalam sejarah IPIEF, tidak lain, untuk mempersiapkan siswa untuk secara aktif berkompetisi di bidang akademik. Demikian juga, ini adalah acara untuk memberikan penghargaan prestasi siswa kami yang paling luar biasa, oleh karena itu bisa menjadi motivasi yang kuat bagi semua siswa IPIEF untuk melakukannya. ”

Komite menjelaskan ada banyak langkah agenda yang harus dipenuhi oleh semua pemohon yang mengajukan permohonan penghargaan untuk siswa ini: pertama, siswa yang berpartisipasi dalam agenda ini diminta untuk menulis esai tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang pada akhirnya akan dinilai oleh hakim yang ditunjuk; sehingga pada langkah kedua makalah yang ditulis oleh pelamar terpilih akan dipresentasikan di depan juri, membandingkan apa yang tertulis di kertas dan apa yang dijelaskan saat mempresentasikan ide-ide mereka. Penjurian dilakukan di IPIEF A Room pada Sabtu (10/3).

Dari semua siswa IPIEF, empat siswa dipilih untuk berkompetisi dalam agenda ini, yaitu: (1) Resty Tamara Utami yang mengusulkan ide tentang Implementasi Indonesia-Office of Research Integrity untuk menghilangkan plagiarisme, sebagai solusi untuk mengatasi Tujuan 4 SDGs (Educational Sustainable Goals); (2) Adinda Ayu Rosyada yang memperkenalkan konsep program jaminan kesehatan jiwa yang akan dioperasikan oleh pemerintah karena memiliki program pengendalian sepanjang tahun yang dilengkapi dengan aplikasi HAHA untuk memantau kondisi kesehatan mental masyarakat terutama yang membutuhkan; (3) Adra Sari yang secara ekstensif menjelaskan peran keuangan sosial Islam dalam mengatasi masalah kesejahteraan global dengan mengintegrasikan lembaga keuangan sosial Islam, termasuk Badan Wakaf Indonesia (BWI), Badan Zakat Nasional (BAZNAS) dan Badan Pengelola Keungan Haki (BPKH), kepada Baitul Mal Wa at-tamwil (BMT) dalam mendistribusikan dana mereka kepada mereka yang membutuhkan khususnya para petani; (4) Hafsah Fajar Jati yang menulis tentang bagaimana merangkul SDGs dengan teknologi yang berorientasi sosioal seperti permainan dan aplikasi telepon seluler.

Pada akhirnya, dari keempat kandidat tersebut sesuai dengan penilaian juri, Adinda Ayu Rosyada terpilih sebagai Juara I penghargaan IPIEF tahun ini, disusul oleh Hafsah Fajar jati sebagai Runner Up. Penghargaan ini diumumkan secara resmi bersamaan dengan Lokakarya Nasional tentang Kurikulum Standarisasi Makroekonomi Islam 2018. [Aw]