Direktur IPIEF mempresentasikan Penelitiannya di 3rd IIMEFC 2017

November 12, 2017, oleh: superadmin


[su_dropcap]S[/su_dropcap]urabaya—Salah satu agenda utama  4th Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2017 (ISEF) 2017 adalah penelitian dan edukasi dengan mengadakan konferensi internasional yang dikenal dengan 3rd International Islamic Monetary Economics and Finance (IIMEFC)  2017 yang berlangsung di Surabaya antara 8 dan 9 November 2017. Di Konferensi ini, 32 ilmuwan dan peneliti yang berasal dari sekitar 30 negara di seluruh dunia diundang dan diberi kesempatan untuk mempresentasikan dan mendiskusikan makalah mereka terkait dengan Ekonomi Moneter dan Keuangan Islam. Penelitian terbaru oleh Direktur IPIEf UMY, Dimas Bagus Wiranatakusuma, M.Ec, merupakan  satu dari 32 makalah yang dipilih untuk didiskusikan dalam konferensi bergengsi yang diselenggarakan atas nama ISEF 2017.
Dimas Bagus Wiranatakusuma, SE., M.Ec menyoroti masalah stabilitas perbankan syariah yang tentunya dapat berkontribusi terhadap keseluruhan sistem ekonomi karena diketahui bahwa bank syariah telah stabil secara inheren dari krisis keuangan. Dia menekankan: “Ketahanan bank syariah merupakan fondasi yang sangat mendasar sekaligus merupakan prasyarat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang harus diraih. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk secara ekstensif menyelidiki tingkat ketahanan perbankan syariah dengan membangun indeks yang diberi nama Islamic Banking Resilience Index (IBRI). “Selanjutnya, indeks komposit ini dibangun melalui penyusunan beberapa indeks tunggal yang mencakup dua belas variabel yang berbeda.
“IBRI mampu menentukan tingkat ketahanan perbankan syariah pada poisisi dimana ia  dapat mengatasi tekanan dan oleh karena itu masih dapat terus memberikan layanan keuangan. Dengan demikian, indeks komposit ini cenderung menjadi alat pengawasan otoritas moneter untuk menerapkan kebijakan yang tepat guna menjaga stabilitas sistem keuangan syariah, “kata Dimas Bagus Wiranatakusuma, M.Ec saat mempresentasikan makalahnya (8/11). Makalah ini juga menemukan temuan penting lainnya, yang menunjukkan bahwa perbankan syariah memiliki pengelolaan modal dan likuiditas yang solid, ketahanannya selalu dapat dipertahankan untuk mengatasi guncangan.
Rizaldy, salah satu peserta dalam konferensi ini, menyatakan bahwa studi tentang ketahanan tampaknya menjadi referensi berharga untuk mendapatkan penelitian lebih lanjut mengenai stabilitas sistem keuangan yang diperluas tidak hanya karena keuangan Islam telah menjadi bagian dari sistem yang ada tetapi juga karena dapat mencegah finansial crash yang mungkin terjadi dalam sistem keuangan yang rentan. [Aw]