Pelantikan Pengurus APSEI PTMA 2022-2026; Gelar Seminar Nasional dan Rapat Kerja

November 24, 2022, oleh: superadmin

Yogyakarta, 21 November 2022.

Asosiasi Program Studi Ekonomi Islam Perguruan Tinggi Muhammadiyah & Aisyiyah (APSEI PTMA) menggelar Seminar Nasional Ekonomi dan Keuangan Islam (SNEKI) 2022 pada hari Senin, 21 November 2022 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Bertemakan “Outlook Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Islam Indonesia Tahun 2023”, seminar ini diikuti oleh ratusan mahasiswa/i se-PTMA dan juga peserta non mahasiswa dari berbagai propinsi di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting dan youtube IPIEF FEB pukul 08.00-12.00 WIB. Sebelumnya, Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah melantik Kepengurusan APSEI PTMA 2022-2026 yang diwakili oleh Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M,Ec.

Acara ini dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh qori dan saritilawah dari mahasiswa dan mahasiswi UMY yang membacakan QS Al Hasyr: 22-24. Setelah itu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah. Acara selanjutnya yaitu sambutan-sambutan. Dalam acara sambutan, diawali sambutan dari Dr. Dimas Bagus Wiranatakusuma selaku Ketua Umum APSEI. Dr Dimas mengatakan APSEI mempunyai fokus untuk penguatan dan pengembangan dalam 6 (enam) bidang yaitu; 1) Bidang Pendidikan, 2) Bidang Penelitian, 3) Bidang Pengabdian, 4) Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan, 5) Bidang Kerjasama, dan 6) Bidang Hubungan Masyarakat. Dr. Dimas menutup sambutannya dengan pantun memakai tagline ”Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta” dimana ini adalah tagline Muktamar Muhammadiyah ke-48 yang telah selesai dilaksanakan pada 19 November 2022 di Surakarta.

Acara selanjutnya yaitu Pelantikan Pengurus APSEI oleh Prof. Dr. H. Edy Suandi Hamid selaku Wakil Ketua Dikti Litbang PP Muhammadiyah. Prof. Edy membacakan naskah pelantikan, dan Perjanjian Pengurus APSEI PTMA yang diikuti secara lisan oleh seluruh Pengurus APSEI 2022-2026 baik yang hadir secara offline maupun online.

Pelantikan Pengurus APSEI PTMA ini dihadiri oleh perwakilan dari 7 (tujuh) kampus yaitu; 1) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebagai tuan rumah, 2) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), 3) Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA), 4) Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi (IBM Bekasi), 5) Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UM Bengkulu), 6) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), dan 7) Universitas Muhammadiyah Makassar (UM Makassar).

Sambutan berikutnya dari Prof. Dr. Rizal Yahya selaku Ketua Asosiasi Fakultas Ekonomi & Bisnis PTMA (AFEB PTMA) sekaligus Dekan UMY. Prof. Rizal mengatakan ada 8 (delapan) asosiasi pada FEB PTMA dimana APSEI adalah yang pertama kali mengadakan acara pelantikan pengurus. Lalu, untuk sambutan terakhir dari Prof. Edy yang mengatakan bahwa APSEI ini sangat strategis karena mempunyai banyak tugas secara internal keilmuan perlu fokus mengembangkan Ilmu Ekonomi Islam.

Seminar Nasional

Memasuki acara inti yaitu Seminar Nasional Ekonomi dan Keuangan Islam (SNEKI) yang menghadirkan para narasumber berkualitas. Para narasumber tersebut yaitu dintaranya Bapak Arief Hartawan selaku Direktur Eksekutif Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (Bank Indonesia), Prof. Dr. Imamudin Yuliadi, SE., M.Si selaku Guru Besar Ilmu Ekonomi UMY, dan Bapak Sutan Emir Hidayat, SP, MBA, Ph.D selaku Direktur Infrastruktur Ekonomi Syariah (Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah). Bertindak selaku moderator yaitu Dr. Ayief Fathurrahman, SE., SEI., M.Si (Wakil Ketua Umum APSEI 2022-2026).

Bapak Arief Hartawan mengatakan bahwa sudah banyak negara-negara yang mayoritas penduduknya adalah non-Muslim telah mendeklarasikan negaranya sebagai negara yang termasuk kedalam Halal Tour. Namun intinya, Indonesia sudah mempunyai track record yang bagus pada peringkat Ekonomi Syariah dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir. Sehingga, akselerasi keuangan syariah dimata Bank Indonesia sudah cukup pesat. Hanya masih ada tantangan terhadap perusahan-perusahaan yang hanya “jago kandang” padahal mempunyai potensi yang besar untuk mendunia. Oleh karena itu, Bank Indonesia berusaha bersama Pemerintah membangun beberapa strategi dalam pilar-pilar disektor ekonomi, sektor keuangan, dan sektor edukasi & literasi.

 

Narasumber kedua yaitu Prof. Imamudin menjelaskan tentang Peran Muhammadiyah dalam mengembangkan Ekonomi Indonesia Sebagai Pusat Halal Dunia. Prof. Imamudin mengatakan bahwa Indonesia harus bisa menikmati sebagai pelaku aktif dalam Pusat Halal, bukan hanya sebagai penonton saja.

Menurut Prof. Imamudin, salah satu organisasi yang dirasa siap dalam mengembangkan dunia Ekonomi Islam untuk menjadi lebih kuat yaitu Muhammadiyah. Hal ini dikarenakan Muhammadiyah mempunyai banyak potensi pasar terhadap produk-produk Ekonomi Syariah. Peran-peran yang bisa dilakukan yaitu; 1) mencetak entrepreneur ekonomi syariah melalui Lembaga Pendidikan, 2) menciptakan ekosistem ekonomi syariah dengan jaringan usaha Muhammadiyah untuk saling menghidupi, 3) melakukan pemetaan potensi AUM sehingga diperoleh database potensi pengembangan AUM, 4) melakukan strategi pengembangan amal usaha yang variatif dan multistrategi, dan 5) melakukan kerjasama strategi dengan mitra-mitra eksternal dan internal.

Session (sesi) materi terakhir oleh Bapak Sutan Emir Hidayat yang menjelaskan tentang gambaran ekonomi dan keuangan syariah global. Pengeluaran konsumen sebesar US$ 2 triliun dari 1.9 milyar Muslim yang mencakup enam sector (sektor) riil ekonomi pada tahun estimasi 2021, ditambah US$ 3.6 triliun asset (aset) keuangan syariah global, 7.8% yoy growth 2020-2021. Per Agustus 2022, total asset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk Saham Syariah) mencapai Rp 2.224,76 triliun atau US$ 149,56 miliar. Sedangkan untuk perkembangan pengelolaan zakat dan wakaf, Indonesia tercatat sebagai negara paling dermawan di dunia berdasarkan The World Giving Index 2021. Oleh karena itu, perlu terus didorong antara integrasi antara industri keuangan syariah dengan industri halal. Hal ini dikarenakan masih banyak pelaku industri halal yang produknya sudah halal, namun pembiayaannya masih menggunakan bank konvensional.

Pelantikan

Acara seminar nasional ini ditutup dengan tanya jawab dan ISHOMA. Setelah itu, para pengurus APSEI mengadakan Rapat Program Kerja APSEI 2022-2023. Masing-masing divisi menyampaikan rancangan program kerja yang telah disusun untuk dibahas bersama-sama. Akhirnya, para pengurus APSEI sepakat bahwa perencanaan dan pelaksanaan program kerja adalah diembang dalam semangat Saling Membantu (Taa’wun). Harapannya keberadaan APSEI bisa Bersama-sama memajukan PTMA dan mengukuhkan peran APSEI dalam mendukung semangat internasionalisasi Muhammadiyah.

 

Oleh Puti Khairani Rijadi, M.Si (Wabid. Humas APSEI PTMA 2022-2026)