Fakultas Ekonomi dan Bisnis (IPIEF) UMY menghadiri AICIF ketujuh 2019 di Universitas Darussalam Gontor, Ponorogo, Indonesia.

December 5, 2019, oleh: superadmin
[su_slider source=”media: 7674,7676,7678″ link=”image” width=”1340″ height=”900″ speed=”300″] Sistem keuangan Islam tidak hanya berhubungan dengan keuangan  konvensional di bawah sistem ekonomi Islam saja, tetapi juga berhubungan dengan keuangan sosial, dengan tujuan yang sama untuk mencapai kesuksesan. Ada banyak tantangan yang dihadapi oleh sektor keuangan islam. Keuangan islam yang terdiri dari berbagai sistem keuangan nirlaba, zakat, wakaf, dan lembaga keuangan mikro nirlaba.
Di sektor ini, lembaga ini harus mengatasi masalah keberlanjutan dalam penyediaan dana. Selain itu, inovasi teknologi telah merubah industri jasa keuangan selama  satu dekade terakhir, dan terjadi gangguan terhadap sektor keuangan tradisional. Identifikasi tantangan ini adalah langkah pertama menuju kesuksesan ekonomi keuangan islam. Ini adalah pengantar singkat untuk Keuangan Sosial Islam, diharapkan akan mencapai puncaknya dalam upaya memodernisasi masalah-masalah yang muncul kembali untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan sosial masyarakat Muslim kontemporer.
Untuk mengakomodasi kebutuhan akan peningkatan pengetahuan dan pengembangan Keuangan Sosial Islam, Universitas Darussalam (UNIDA) GONTOR secara resmi menjadi tuan rumah Konferensi Internasional ke-7 Universitas ASEAN tentang Keuangan Islam (AICIF 2019) pada bulan Desember 2019, dengan tema “Revival of Islamic Social Finance To Strengthen Economic Development Towards A Global Industrial Revolution”.
Melihat masalah penting di atas, fakultas ekonomi dan bisnis (FEB) mendelegasikan Dr Dimas B. Wiranatakusuma untuk menghadiri dan mewakili Dekan FEB UMY. Konferensi ini sangat penting karena mengundang beberapa cedekiawan terkemuka di Keuangan Islam, seperti Prof Prof. Monzer Kahf, Prof. Khalaf Sulaiman Shalih, Dr. Musa Al Habshi, Dr Ascarya, dan Dr. Minombao. Delegasi UMY menghadiri konferensi tidak hanya sebagai peserta konferensi, tetapi juga presentasi paper dan delegasi ICIFE (Dewan Internasional Pendidik Keuangan Islam) di mana UMY adalah salah satu lembaga paling aktif di bawah ICIFE.
Akhirnya, konferensi ini diselenggarakan dengan sangat profesional dan berbagi wawasan berharga untuk pengembangan Keuangan Islam di Indonesia dan dunia. AICIF berikutnya (AICIF ke-8) akan diadakan di Institut Tazkia Bogor pada tahun 2020.