UMY Paparkan Tren Riset 2023, Industri Hijau Sampai Industri

December 31, 2022, oleh: superadmin

Krjogja.com – YOGYA – Riset menjadi salah satu aspek penting dalam meningkatkan kualitas dan mutu sebuah Perguruan Tinggi (PT). Semakin tinggi tingkat produktivitas riset yang dihasilkan oleh universitas, maka perbaikan peringkat reputasi bagi universitas pun ikut meningkat.

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) UMY menggelar acara ‘Research and Innovation Outlook 2023’, Jumat (30/12/2022). Prof. Dr. Dyah Mutiarin, S.IP., M.Si., selaku Kepala LRI UMY mengungkapkan bahwa tujuan dari acara ini adalah untuk menyampaikan trend dan potensi riset UMY 2023.
“Maksud dari kegiatan ini adalah untuk menjelaskan kepada para peneliti di UMY baik dosen maupun mahasiswa terkait trend riset internal dan eksternal yang sudah dilaksanakan, serta rencana riset dan inovasi UMY pada tahun 2023 nanti,” ungkapnya.
Selanjutnya, Dyah menjelaskan rencana riset tahun 2023 di UMY ini adalah riset yang arahnya menuju industri. Ada 4 cluster yang menjadi titik berat UMY yakni Advanced material, health, smart energy and intelligent system; Governance, media, shariah and peace; Agro-ecosystem, disaster and geospatial; Islamic economics, business and education.
“Cluster itu bersifat multidisiplin, maka diharapkan semua pendidik dapat menghasilkan temuan-temuan riset yang menuju inovasi. Inovasi di sini semestinya inovasi yang ‘led to industry’, atau secara singkatnya kita ingin menghasilkan ‘research led to industry’,” imbuh Dyah.
Guru Besar UMY di bidang Ilmu Pemerintahan ini juga turut menyampaikan beberapa target UMY ke depannya terkait riset. Di tahun 2023 pihaknya menargetkan untuk menghasilkan minimal 40 rintisan usaha dari hasil riset berdasarkan 4 cluster yang ada.
Target ini kami sesuaikan berdasarkan potensi yang kami punyai dan dapat dihilirisasikan ke industri dan melakukan kerjasama dengan BUMN. Selain itu, target kami adalah melakukan riset kolaborasi dengan beberapa universitas yang masuk dalam deretan 100 besar QS world ranking untuk memperluas jejaring riset internasional,” tambah Dyah.
Selaras dengan rencana jangka panjang UMY untuk mewujudkan ‘ Research Excellence University’, Dyah berharap dari kegiatan ini peneliti-peniliti di UMY dapat menghasilkan riset-riset yang berdampak. Berdampak yang dimaksud di sini adalah riset dari para peneliti tidak hanya sekadar dilaksanakan tapi juga memberikan pengaruh, seperti adanya publikasi, kekayaan intelektual (hak paten), masuk dalam industri sehingga memiliki nilai ekonomi, dan bermanfaat untuk masyarakat luas.
Sementara, Peneliti cluster Governance, Media, Shariah and Peace, Zuly Qodir, mengatakan tren global isu 2023-2024 akan banyak berbicara tentang transhumanisme di mana manusia semakin tersebar menjadi manusia global dan saling terkoneksikan dengan teknologi. Koneksivitas dan kolaborasi lintas disiplin harus dilakukan termasuk di UMY agar riset bisa terwujud hingga industri.
“Akan menjadi tren juga kajian ilmu sosial dengan tema otonomi, digital democracy, transhumanism, religiusitas, kelas menengah dan lain sebagainya,” tandasnya.
Begitu juga, peneliti cluster advance material, health, smart energy and intelligent system, Slamet Riyadi, menyampaikan tahun depan dunia masih akan berbicara bagaimana mendorong komitmen perubahan iklim misalnya dengan teknologi hijau. Bagaimana hilirisasi industri sektor prioritas yakni agroindustri, mineral tambang dan migas batubara.
“Hasil kajian ada tren 2023 yang kami prediksi akan meliputi AI everywhere, personalized health care dan green and sustainable technology,” tandas dia. (Fxh)
source:

https://www.krjogja.com/berita-lokal/read/487346/umy-paparkan-tren-riset-2023-industri-hijau-sampai-industri?utm_source=Mobile&utm_medium=whatsapp&utm_campaign=Share_Bottom